
ASI merupakan asupan utama yang wajib diberikan oleh ibu kepada anaknya, karena ASI merupakan asupan yang penuh nutrisi dan baik untuk tumbuh kembang si anak. namun belakangan ini, tidak hanya ASI, bayi juga sudah banyak diberikan susu penunjang lainnya seperti susu sapi dan susu olahan lainnya seperti susu formula contohnya.
Susu formula diformulasikan khusus untuk anak karena mengandung berbagai kandungan yang baik untuk pertumbuhan anak. namun tidak semua anak cocok minum susu sapi atau susu formula sehingga dapat menyebabkan reaksi alergi. Bisa jadi alergi terhadap susu ini merupakan alergi bawaan sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing si anak.
Gejala alergi terhadap susu
Adapun gejala yang akan terjadi jika anak mengkonsumsi susu sapi atau susu formula adalah biasanya akan muncul beberapa kondisi seperti diare, muntah, sering meludah, eksim, gatal-gatal, kolik dan darah dalam tinja. Reaksi alergi terhadap susu sapi atau susu formula biasanya bisa terjadi sesaat setelah minum susu, satu jam setelah minum susu atau hingga satu hari setelah minum susu. Selain itu anak juga akan sering menangis, tidak nyaman dan rewel karena kondisi tersebut.
Kapan alergi susu muncul?
95 % alergi susu muncul ketika anak masih bayi atau masih balita, biasanya alergi susu akan muncul pada usia bayi ketika masih beberapa bulan hingga usia balita sekitar 1 hingga 5 tahun. Setelah itu alergi susu biasanya akan hilang dengan sendirinya, terutama jika alergi tersebut sudah di obati atau di tangani oleh dokter. Namun jika alergi tersebut tidak ditangani dan dibiarkan saja, meskipun jarang terjadi namun alergi susu dapat terjadi hingga dewasa. oleh karena itu jika anak anda terlihat alergi ketika minum susu sapi atau susu formula maka segeralah berobat dan berikan penangan yang tepat dengan menyerahkannya ke dokter yang tepat. Sehingga ketika dewasa nanti alergi tersebut sudah hilang dan tidak terbawa hingga dewasa.