Kenali Ciri-Ciri Fisik Wajah Anak Autis


Anak yang mengalami autis biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan dalam belajar bicara dan berjalan pada usia dua sampai tiga tahun. Ini merupakan salah satu keterlambatan pertumbuhan anak dan harus diberikan penanganan.

Berbicara mengenai anak autis, ada beberapa ciri yang terlihat pada wajah anak. Tentu saja wajah anak autis sedikit berbeda dengan anak-anak lainnya. Berikut penjelasan ciri-ciri wajah anak autis.

Antara pipi dan hidung sangat dekat jaraknya

Anak autis cenderung memiliki wajah yang sempit pada bagian tengah. Hal ini karena pipi dan hidung memiliki jarak yang sangat dekat. Ini merupakan ciri umum yang dialami oleh anak autis.

Jarak yang besar pada mata

Ciri selanjutnya adalah memiliki mata dengan jarak yang besar daripada keadaan normal seperti anak-anak pada umumnya.

Ciri lainnya yang terlihat adalah anak mengalami berbagai macam penyakit mata sewaktu masih bayi, seperti mata berwarna kuning ketika berumur satu bulan.

Bibir terlihat lebar

Anak yang mengidap autisme cenderung memiliki bibir yang lebar. Selain itu, anak juga akan mengalami philtrum, alias jarak antara bibir dengan hidung terbilang cukup jauh.

Bahkan, anak autis juga bisa mengalami bibir sumbing. Ini merupakan ciri-ciri yang dikemukakan oleh para ilmuwan dalam penelitiannya terhadap 62 anak autis yang berusia 12 tahun.

Bentuk kepala yang besar

Beberapa anak autis memiliki bentuk kepala yang cenderung besar. Hal ini disebabkan karena perkembangan otak yang kurang normal.

Kondisi inilah yang mempengaruhi emosi anak berubah dengan cepat, sedangkan perkembangan gerakan tubuh seperti berjalan dan komunikasi lambat.

Sebenarnya, perkembangan yang lambat pada anak autisme bisa diatasi dengan cara mengajarkan membaca atau berbicara dengan lancar. Cara ini harus dilakukan secara signifikan agar mampu mempercepat perkembangan anak sedikit demi sedikit.

Secara umum, autisme ini sudah menyerang anak sejak baru lahir. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak terserang penyakit autis, seperti faktor genetik dan faktor lingkungan.

Oleh karena itu, baiknya orang tua selalu mengawasi dan memantau perkembangan anak. Agar jika mengetahui adanya gejala-gejala autisme, bisa segera ditangani dengan penanganan yang baik.