
Siapa yang tak kenal dengan masjid agung Al Azhar? Sejauh ini masih menjadi salah satu masjid yang ternama di ibu kota. Tentu saja, termasuk yang banyak dikenal masyarakat. Terletak di lokasi strategis Jakarta. Al azhar seolah telah merajai sejawatnya.
Jika menengok ke belakang, sejarah pembangunan masjid ini diprakarsai oleh 14 tokoh Partai Masyumi. Masyumi merupakan organisasi islam yang pada kala itu didukung oleh beberapa cendikiawan muslim. Salah satunya adalah Prof. Dr. Hamka.
Nama Al Azhar sendiri diambil dari nama masjid di Mesir. Nama ini diberikan secara langsung oleh Imam besar nya. Yaitu Mahmud Syaltut. Tentu bukan tanpa alasan. Penyematan nama ini berkaitan dengan pencapaian Prof. Dr. Hamka dari Universitas Islam terbaik di Mesir yaitu Universitas Al Azhar.
Pusat Dakwah dan Syiar Agama Islam
Masjid agung Al Azhar menjadi pusat kegiatan agama modern pertama di jantung ibu kota bahkan di Indonesia. Ini dapat dilihat dari segala kelengkapan fisik berupa beberapa bangunan dan fasilitas pendukung berupa perpustakaan, ruang kuliah hingga klinik. Hal ini semata untuk memberikan manfaat bagi umat. Sesuai dengan tujuan awalnya yakni mengembalikan masjid sebagai pusat peradaban.
Masjid di bangun di atas tanah seluas kurang lebih 45.000 meter persegi. Hingga mampu menampung sekitar 5000 jamaah. Gaya arsitektur mengusung tema modern dengan dominasi warna putih. Jika dilihat sekilas seperti merujuk model bangunan Taj Mahal.
Kegiatan ibadah dan dakwah sudah dimulai sejak awal masjid ini berdiri. Begitu pula dengan besar nama nya yang juga sudah terdengar sejak semula.
Awalnya jamaah yang datang hanya dari warga sekitarnya saja. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak jamaah yang hadir dari luar kota Jakarta. Salah satu yang menjadi magnet adalah sosok sang imam. Yaitu Buya Hamka. Ciri khas beliau adalah ceramah dengan cara yang teduh dan damai.
Selain sholat wajib, masjid Al Azhar juga memiliki sejumlah kegiatan keagamaan yang rutin diadakan setiap hari. Seperti pengajian agama, majelis taklim, ceramah umum dan lain sebagainya.
Sedangkan kuliah subuh yang disampaikan langsung oleh Buya Hamka dan disiarkan melalui kanal RRI semakin mengundang jamaah lain untuk datang.
Untuk mendukung kegiatan keagamaan serta mempermudah jamaah dan pengurus mengetahui waktu sholat, diletakkan jam digital masjid pada salah satu sisi dinding. Dengan begitu, segala kegiatan yang berkaitan dengan jadwal sholat akan lebih mudah dipantau.
Pusat Pendidikan
Jika mendengar kata ‘Al Azhar’ tentu sulit melepaskannya dari yayasan sekolah islam besar di Jakarta. Yayasan pendidikan ini terdiri dari TK, SD,SMP, SMA hingga universitas.
Sekolah islam Al Azhar berdiri sejak tahun 1963, tepatnya beberapa tahun setelah masjid Al Azhar didirikan. Berada di bawah payung Yayasan Pesantren Indonesia, sekolah Al Azhar mampu mencuri hati banyak orang tua untuk menyekolahkan buah hatinya di sana.
Awalnya ini merupakan sebuah madrasah kecil. Dimulai dengan 20 murid saja. Namun kian waktu, jumlahnya kian menggurita. Hampir setiap masyarakat berkeinginan untuk memasukkan anaknya ke dalam sekolah tersebut.
Sejak dulu biaya pendidikan di sekolah Al Azhar terbilang tinggi. Namun tak mengurangi peminatnya sama sekali. Penyebabnya adalah kelengkapan fasilitas yang disiapkan memang sangat matang dan modern. Didukung dengan tenaga pendidik yang mumpuni.
Al Azhar merupakan sekolah modern berbasis agama islam pertama di Indonesia. Dimana seluruh kurikulum selalu di dahului dengan pemahaman akidah atau keyakinan. Diharapkan setiap murid tumbuh menjadi manusia yang tak hanya cerdas namun juga bertakwa ke pada Allah.
Pusat Kegiatan Sosial dan Kemasyarakatan
Dalam satu komplek masjid terdapat ruang serba guna yang dapat digunakan sebagai tempat kegiatan amal. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai tempat majelis taklim atau pengajian.
Kegiatan sosial yang rutin dilakukan setiap tahunnya adalah pembagian takjil dan menu buka puasa gratis. Sasaran utamanya adalah masyarakat yang kurang mampu. Selain itu juga bisa untuk para musafir. Dalam hal ini adalah para pekerja kantoran atau mahasiswa yang sedang dalam perjalanan di saat waktu buka puasa.
Masjid agung Al azhar sempat menjadi yang pertama terbesar sebelum adanya masjid istiqlal. Namun demikian gaungnya hingga sekarang masih sangat terasa. Tak hanya tentang segala yang menyangkut bangunan fisik dan fungsionalnya saja. Melainkan juga dari tokoh-tokoh yang ada dibalik besarnya nama Al Azhar yang tetap memiliki tempat di hati masyarakat.