
Kekurangan bahan untuk tulisan tentang teori sosiologi? Anda dapat menemukannya dengan mudah setelah membaca ulasan ini. Karena semuanya ada di sini.
Secara umum, sosialisasi diartikan sebagai proses belajar. Di mana, terdapat proses internalisasi norma dan nilai sosial ke dalam individu. Sehingga sosialisasi termasuk sebagai inti dari proses interaksi yang dilakukan oleh seluruh manusia. Namun bagaimana menurut para ahli, apakah makna dan isi teori sosialisasi yang sesungguhnya? Tentu setiap ahli memiliki pendapatnya masing-masing, sehingga dari sanalah dapat disimpulkan seluruh maknanya.
Sosialisasi yang dikatakan oleh para ahli memiliki kaitan yang erat dengan kepribadian manusia. Sosialisasi yang dipenuhi dengan kekerasan akan membuat pribadi yang keras. Hal yang sama berlaku saat tumbuh kembang dipenuhi dengan kasih sayang, akan membuat pribadi yang lembut. Sebelum terlalu jauh membahas beragam contoh sosialisasi dan hasilnya, ada baiknya memahami makna sosialisasi secara lengkap. Apakah yang dimaksud sosialisasi?
Pengertian Sosialisasi
Soerjono Soekanto berpendapat bahwa sosialisasi adalah proses sosial di mana individu mendapatkan pembentukan sikap. Pembentukan sikap dilakukan untuk membentuk perilaku yang sesuai dengan perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya. Dengan kata lain, sosialisasi adalah proses pelajar untuk bekal dalam masa depan yang lebih baik, yaitu dalam kehidupan manusia dewasa dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan menurut Shils, sosialisasi merupakan proses sosial yang dilakukan seumur hidup seseorang. Proses ini dilakukan sebagai anggota masyarakat melalui pembelajaran kebudayaan. Artinya, sosialisasi tidak akan berhenti, selama manusia hidup. Selama manusia hidup pula, dirinya dapat menjadi subyek maupun obyek dalam sosialisasi yang dilakukannya.
Tujuan Sosialisasi
Setelah memahami pengertian dari sosialisasi, terdapat tujuan sosialisasi yang harus dipahami. Pertama, tujuan awalnya adalah memberikan keterampilan bagi seseorang agar dapat hidup bermasyarakat. keterampilan inilah yang dimanfaatkan untuk dapat berperilaku sesuai lingkungan masyarakat. Kedua, sosialisasi dilakukan untuk mengembangkan kemampuan seseorang berkomunikasi.
Ketiga, sosialisasi diharapkan dapat mengembangkan fungsi organik dengan introspeksi orang yang tepat. Individu dapat memahami apa yang harus dilakukan dan tidak selama hidup di masyarakat sekitar. Terakhir, menanamkan nilai-nilai dan keyakinan pada individu akan tugas utamanya dalam masyarakat. Singkatnya, sosialisasi akan membangun kesadaran individu, akan perilakunya dalam lingkungan sekitar.
Pendekatan dalam Teori Sosialisasi
Dalam sosialisasi terdapat tiga pendekatan yang dapat dijadikan medium untuk menjelaskannya. Untuk mempermudah memahaminya, dapat menyimaknya dalam ulasan berikut,
- Sosialisasi Radikal
Teori ini mengacu pada pandangan hegemoni yang disampaikan Gramsci. Di mana kemampuan kelompok dominan selalu berusaha mempertahankan statusnya. Kemudian mensosialisasikan nilainya pada generasi berikutnya. Teori ini selalu terjadi dalam masyarakat yang berlapis-lapis. Sosialisasi dilakukan, agar kekuasaan yang dimiliki tidak direbut darinya.
- Sosialisasi Aktif
Pandangan akan teori ini disampaikan oleh Mead, di mana manusia tidak hanya merespon nilai baru. Namun manusia menciptakan peranannya dalam kondisi material tempatnya hidup. Tujuannya, agar dapat merespon hal-hal baru. keadaan ini dapat dibentuk dengan berbagai proses interaksi yang dilakukan dengan orang lain.
- Sosialisasi Pasif
Dalam teori ini terdapat tiga pandangan yang saling melengkapi. Adapun ketiga tokoh tersebut menyampaikan pandangannya tentang sosialisasi pasif sebagai berikut
- Talcot Parson
Dalam pandangannya disampaikan bahwa proses sosialisasi merupakan bagian dari perspektif fungsionalisme. Sosialisasi dilakukan secara berulang dalam hidup yang dikaitkan dengan anak didik. Didalamnya, terdapat salah satu proses yang mengharuskan adanya perubahan dalam struktur kepribadian.
- Kluchkon
Konsep yang dikembangkan oleh Kluchkon memiliki dasar pada proses mengubah orientasi yang dimiliki anak didik. Contohnya dalam orientasi nilai, orientasi waktu, orientasi modalitas dan orientasi terhadap kodrat. Seluruhnya dilakukan untuk membentuk kepribadian yang baik dalam hidup bermasyarakat.
- Clelland
Terakhir disampaikan oleh Mc. Clelland yang menyampaikan bahwa keinginan untuk mencapai prestasi pribadi, kebutuhan akan beprestasi merupakan keinginan setiap manusia. Pandangan ini menekankan pada pengaruh dari sosio-struktur yang dominat dan yang paling vital dalam membentuk individu.
Ketiga teori ini dapat dijadikan acuan untuk membantu dalam membedah sebuah kasus dalam masyarakat. Namun untuk memahami lebih lengkap tentang sosialisasi, materi belajar akan memberikan ulasannya secara lebih lengkap.
Tipe Sosialisasi
Tidak hanya pendekatannya, dalam teori peran atau sosialisasi terdapat beberapa tipe yang harus dipahami. Tipe-tipe yang dimaksud akan disampaikan dibawah ini,
- Sosialisasi Formal
Jenis sosialisasi pertama dan dilakukan secara resmi adalah sosialisasi formal. Sosialisasi jenis ini dilakukan melalui lembaga-lembaga yang berwenang. Sosialisasi dilakukan berdasarkan peraturan negara, seperti pendidikan di sekolah-sekolah. Sosilalisasi dapat pula dilakukan melalui pendidikan militer atau pelatihan yang dilakukan oleh negara.
- Sosialisasi Informal
Selain secara formal, terdapat sosialisasi informal. Sosialisasi ini dilakukan di masyarakat atau dalam hubungan keluarga. Contohnya, antara teman, sesama anggota komunitas dan kelompok sosial dalam masyarakat. Sosialisasi informal kebanyakan terjadi secara tidak disengaja, namun dapat dipahami oleh anak dan tertanam hingga dewasa.
Kedua sosialisasi di atas, mengarahkan pertumbuhan anak agar dapat sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungan. Dalam interaksi inilah, anak mengalami proses sosialsiasi. Sehingga mampu memahami peran yang harus dijalankannya di masyarakat. Tidak hanya terhenti di sini, teori sosialisasi masih menyimpan banyak informasi yang perlu didalami. Jadi siapkan waktu untuk menggali lebih dalam.